HIDROLIK
Dasar
Teori :
Sistem
hidrolik adalah
suatu system pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair atau fluida sebagai
perantara. Sistem hydraulic ini mempunyai banyak keunggulan dibanding jika
menggunakan sistem mekanikal.
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:
Adapun keuntungannya adalah sebagai berikut:
a.
Dapat
menyalurkan torque dan gaya yang besar
b. Pencegahan overload tidak sulit
c. Kontrol gaya
pengoperasian mudah dan cepat.
d. Pergantian kecepatan lebih mudah
e. Getaran yang
timbul relatif lebih kecil
f. Daya tahan
lebih lama.
Namun system hydraulic ini juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu:
a. Peka
terhadap kebocoran
b. Peka terhadap perubahan temperature
c. Kadang
kecepatan kerja berubah
d. Kerja system saluran tidak
sederhana.
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian :
a. Hidrodinamika
: yaitu Ilmu yang mempelajar tentang zat cair yang bergerak
b. Hidrostatik : yaitu Ilmu yang
mempelajari tentang zat cair yang bertekanan
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat cair berada dalam tabung tertutup
Tekanan dan Gaya
Untuk menimbulkan tekanan maka fluida harus dikompress. Jumlah fluida yang
dikompress dan nilai tekanan tergantung dari gaya yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dan gaya gaya yang menghambat (resisting) aliran fluida.
Pompa hydraulic menyebabkan gerakan aliran fluida dan resisting yang
diakibatkan oleh sikuit hydraulic.
Hal hal yang menyebabkan aliran fluida terhambat adalah:
a. Beban piston silinder, semakin besar beban semakin besar tekanan yang dibutuhkan.
b. Jika ada back pressure, maka aliran akan terhambat.
c. Sirkuit hydraulic yang ada, hose, valve, fitting, filter dan orifice
akan menyebabkan gesekan dan fluida sulit untuk mengalir.
Catatan: Gesekan aliran akan semakin besar jika:
- Bertambah panjangnya pipa atau hose
- Kecepatan oli
- Berkurang dengan besarnya diameter saluran.
- Berkurang karena temperatur oli
Tekanan dan Gaya
• Apabila suatu zat cair mendapat tekanan maka zat cair itu akan selalu
mengalir melalui jalan yang termudah
• Karena sifat zat cair tersebut diatas adalah merupakan suatu kelemahan
karena akan dapat merusak sistem, misalnya :
a. Kebocoran
pada fitting-fitting yang kendor
b. Kebocoran pada seal-seal yang rusak
Fluida Hidrolik
Pada system hydraulic, fluida yang umum digunakan adalah oli. Oli yang umum
digunakan adalah:
a.
Oli mesin (
Engine oil)
b. Oli
hydraulic (hidrolik oil)
Oli Mesin
(Engine Oil)
Kekentalan (viscosity)
Kekentalan oli mesin dinyatakan dalam SAE (Society of Automotive
Engineering) dimana makin besar angkanya berarti oli mesin tersebut semakin
kental. Contoh SAE 10, SAE 20, SAE 30.
Klasifikasi Oli mesin dinyatakan dalam API (American Petrolium Institute),
dimana makin tinggi huruf akhir maka klasifikasi oli makin baik.
Contoh:
Untuk Diesel engine CA, CB, CC, CD
Untuk Diesel engine CA, CB, CC, CD
Untuk gasoline engine: SA, SB, SC, SD, SE, SF
Oli
Hydraulic
Pada oli hydraulic mempunyai kekentalan dan klasifikasi sebagaimana oli
mesin, hanya tidak dinyatakan dalam SAE maupun kode API service.
Sifat oli pada system hidrolik:
a.
Bersifat
tidak dapat dimampatkan (uncrompressible).
b. Bersifat mudah mengalir (fluidity).
c. Harus stabil
sifat fisika dan kimianya.
d. Mempunyai sifat melumasi.
e. Mencegah
terjadinya karat.
f. Bersifat
mudah menyesuaikan dengan tempat.
g. Dapat memisahkan kotoran kotoran.
Fungsi fungsi fluida hidrolik:
Transmisi daya Menurut prinsip Pascal, daya hidrolik merupakan hasil kali
antara transmisi (tekanan) gaya dengan debit aliran yaitu PQ/60 KW
Pelumasan Mencegah keausan dan gesekan pada komponen
Menutup Kekentalan oli akan membantu menutup celah antar komponen.
Mendinginkan Mencegah timbulnya panas, panas yang berlebihan akibat keausan, kehilangan tekanan, kebocoran internal.
Menutup Kekentalan oli akan membantu menutup celah antar komponen.
Mendinginkan Mencegah timbulnya panas, panas yang berlebihan akibat keausan, kehilangan tekanan, kebocoran internal.
Kerusakan Pada Oli.
Penggunaan oli hidrolik harus dijaga dari kerusakan, karena kerusakan oli
hidrolik bisa mengakibatkan kerja yang tidak maksimal dari unit. Berikut adalah
beberapa penyebab kerusakan oli:
o Kontaminasi (contamination)
Yaitu kerusakan yang diakibatkan pengaruh atau kesalahan dari luar luar oli
tersebut.
o Deteriorasi (deterioration)
Yaitu kerusakan oli yang disebabkan oleh pengaruh dari oli itu sendiri
Selanjutnya pada gambar berikut ditunjukan ganguan gangguan yang terjadi jika oli mengalami kerusakan.
Selanjutnya pada gambar berikut ditunjukan ganguan gangguan yang terjadi jika oli mengalami kerusakan.
Komponen,
Simbol Dan Diagram Hidrolik
Komponen hidrolik dalam system pemindah tenaga dengan system hidrolik
sangat penting untuk diketahui, fungsi dan cara kerjanya. Pembacaan symbol
symbol hidrolik sangatlah sederhana namun sangat lengkap dan mewakili sesuai
dengan kerja komponen yang sebenarnya.
Sebagai contoh pada symbol pompa,
maka symbol digambar sama persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya .
Komponen dan Simbol
a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli, kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan
oli.Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi
dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki.
Hidrolik tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir, dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah
sebagai pemompa darah
Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir
atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang
masuk/inlet port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di
dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh : Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh : Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap
(fixed volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed )
Variable displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume
bervariasi, outputnya dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive
speed, fixed displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat
pemindah tanah
d. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan sebuah
segitiga di dalamnya.
Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan arah aliran., dan simbol
motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalam Simbol untuk Single elemen pump
/ motor yang juga termasuk reversible memiliki dua segitiga di dalam lingkaran,
masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang
dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk melambangkan pipa, selang
dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik
Splid line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini
menyalurkan aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control
ini menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan
untuk menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan
line buang yang saling berpotongan.
Perpotongan di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik
perpotongan antara satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua
garis yang saling bepotongan.
Hubungan antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan
dengan sebuah titik penghubung
.Titik penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana
garis-garis berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa
ditambahkan pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida
yang tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan
mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida
bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder
ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi
atau juga kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai
port pada tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua
bagian sehingga bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon /
minute) dan juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang
dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh.
Cycle time adalah hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
f. Pressure Control Valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka dan
menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli.
Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh
tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang
biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula
tekanan fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
g. Pressure Relief Valve
Presure Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik
dengan membatasi tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di
luar sirkuit dari tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke
reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam
directional control valve.
Ada dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk menahan
aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada tekanan pegas
Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan tekanan oli
untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang hanya
memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check valve yang
umumnya menggunakan system bola.
Simbol directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol.
Valve ini terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok
yang terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot
pressure ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve
ini normaly close atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika
tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan
menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring
akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya
sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow
divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow Control Valve
Fungsi katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan
silinder hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau
memutuskan aliran oli.
Flow control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi,
sebagai contoh:
Flow control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke
actuator pada system hidrolik sederhana.
Simbol symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain
sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau
menurunkan tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan
dengan memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam
system, dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan
system lain.
k. Simbol pengkodisian zat cair
Pengkodisian oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa
filter, pemanas dan pendingin.
Ada 2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk
ke pompa.
Filter :
Terbuat dari kertas khusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli
Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filter
Menapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic
Cylinder dan Valve.
Saringan filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur
sejalan dengan jam operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos
dari filter dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan
yang berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
l. Akumulator
Akumulator berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya
akumulator terpasang paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator
menyediakan sedikit aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga
rem, menjaga tekanan konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya
pada sistem hidrolik modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar