Jumat, 21 Agustus 2015

electro pneumatic



ELEKTRO PNEUMATIK

Dasar Teori :
Sumber daya alam yang sangat berlimpah serta mudah diperoleh adalah udara. Udara yang ada tersebut dewasa ini banyak digunakan dalam industry sebagai penggerak untuk mengendalikan peralatan dan komponen yang ada di industri. Penggunaan teknologi tersebut di atas biasa di sebut dengan pneumatik. Pneumatik berasal dari kata Yunani: pneuma = udara. Jadi pneumatik adalah ilmu yang berkaitan dengan gerakan maupun kondisi yang berkaitan dengan udara. Komponen yang digunakan dengan memanfaatkan udara yang sudah dimampatkan (compressed air). Udara yang sudah dimampatkan tersebut kemudian akan disistribusikan kepada sistem yang ada sehingga sistem kana bekerja sesuai dengan desainnya. Kebutuhan akan udara yang dimampatkan tersebut dapat dilakukan dengan bantuan sebuat Compressor (pembangkit udara bertekanan).
Elektropneumatik merupakan pengembangan dari pneumatik, dimana prinsip kerjanya memilih energi pneumatik sebagai media kerja (tenaga penggerak) sedangkan media kontrolnya mempergunakan sinyal elektrik ataupun elektronik. Sinyal elektrik dialirkan ke kumparan yang terpasang pada katup pneumatik dengan mengaktifkan sakelar, sensor ataupun sakelar pembatas (limit switch) yang berfungsi sebagai penyambung ataupun pemutus sinyal. Sinyal tersebut akan dikirimkan ke kumparan dan akan menghasilkan medan elektromagnit serta akan mengaktifkan/mengaktuasikan katup pengatur arah sebagai elemen akhir pada rangkaian kerja pneumatik. Sedangkan media kerja pneumatik akan mengaktifkan atau menggerakkan elemen kerja pneumatik seperti silinder yang akan menjalankan sistem.

                                                                                                             


1.   Sistem elektro-pneumatik
a.         Sinyal listrik
Komponen dasar dari sinyal listrik yaitu menggunakan listrik DC 24 Volt. Rangkaian sederhana dari rangkaian listrik adalah terdiri dari tegangan sumber DC, beban dan sistem pengkawatannya.
b.         Saklar
Saklar adalah komponen dalam rangkaian yang berfungsi untuk memutuskan atau menyambungkan arus pada beban. Saklar terdiri dari dua jenis yaitu saklar push button dan saklar mekanik.
1.       Saklar mekanik yaitu saklar yang digerakan secara mekanais dalam menentukan posisi ON atao OFF nya. Posisi tersebut akan tetap selama belum dirubah posisinya secara mekanik.
2.       Saklar push button yaitu saklar yang akan bekerja selama saklar tersebut ditekan, dan akan kembali ke posisi semula bila saklar tersebt sudah tidak ditekan kembali.
Gambar 2. Saklar mekanis dan push button




c.         Limit switch
Limit switch mekanik dapat disetting pada suatu posisi atau kondisi tertentu. Pada saat benda kerja menyentuk limit switch tersebut, makan akan mengeluarkan sinyal untuk mengendalikan suatu sistem. Limit switch ini biasanya digunakan untuk memutuskan atau menyambung aliran arus.
Gambar 3. Limit switch.


d.         Relay
Relay adalah komponen untuk penyambung saluran dan pengontrol sinyal, yang kebutuhan energinya relatif kecil. Relay ini biasanya difungsikan dengan elektromagnet yang dihasilkan dari kumparan. Pada awalnya relay ini digunakan pada peralatan telekomunikasi yang berfungsi sebagai penguat sinyal. Tapi sekarang sudah umum didapatkan pada perangkat kontrol, baik pada permesinan ataupun yang lainnya.
Gambar 4. Relay

Cara kerja relay:
Apabila pada lilitan dialiri arus listrik maka arus listrik tadi akan mengalir melalui lilitan kawat dan akan timbul medan magnet yang mengakibatkan pelat yang ada di dekat kumparan akan tertarik ataupun terdorong sehingga saluran dapat tersambung ataupun terputus. Hal ini tergantung apakah sambungannya NO atau NC. Bila tidak ada arus listrik maka pelat tadi akan
kembali ke posisi semula karena ditarik dengan pegas.
Simbol Relay:
Relay Normally Open                   

Relay Normally Closed                

Kombinasi NO & NC                      


Penunjukkan angka pada relay mempunyai arti sebagai berikut:
Angka yang pertama menunjukkan contactor yang keberapa sedangkan angka yang kedua selalu bernomor ¾ untuk relay NO dan ½ untuk relay yang NC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar