TABEL
|
|||||||||||
Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL) Pembangunan Industri Minuman “PT. X”
|
|||||||||||
Komponen
lingkungan yang dipantau
|
Parameter
Komponen LH
|
Indikator
Komponen LH
|
Sumber
Dampak
|
Tujuan
Pemantauan
|
Rencana
Pemantauan Lingkungan
|
Institusi
Pemantauan LH
|
|||||
Metode
pengumpulan Data
|
Lokasi
Pemantauan
|
periode
pemantauan
|
Pelaksana
|
Pengawas
|
Pelapor
|
||||||
Komponen Fisika-Kimia
|
|||||||||||
tata ruang / tata guna lahan
|
tata guna tanah
|
perubahan tata guna tanah setelah
kegiatan pengurugan
|
Pengurugan dan pemadatan tanah
urugan
|
memeriksa kesesuaian antara
penggunaan lahan dengan rencana proyek
|
Observasi / pengamatan lapangan
pada lahan proyek yang telah diurug dan membandingkan tata guna tanah hasil
pengamatan dengan tata guna tanah pada rencana proyek
|
Tapak proyek yang telah diurug
|
selama tahap konstruksi dan
pascakonstruksi, sebulan sekali
|
Pemrakarsa
|
BPLHD Kab. Bandung; Tata Kota Kab.
Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Prop. Jawa Barat
|
|
Kualitas Air
|
Ph ; DHL ; O2 terlarut ; TSD ;
BOD; Kandungan zat-zat terlarut (Fe, Cr+6, Chloride), salinitas dan kadar
organik
|
penurunan kualitas air di sekitar
tapak proyek
|
Kegiatan prduksi industri PT.
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk
|
Memeriksa kelayakan kualitas air
sebagai akibat terjadinya kegiatan produksi industri PT. Ultrajaya Milk
Industry and Trading Company, Tbk
|
Pengambilan contoh air untuk
dianalisis di laboratorium, menggunakan metode yang sesuai dengan parameter
yang akan diamati. Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan
mutu air untuk budidaya
|
Perairan di sekitar lokasi
industri
|
Selama tahap konstruksi ; Sebelum
dan setelah kegiatan pengerukan dilaksanakan
|
Pemrakarsa
|
Dinas Perhubungan dan
Telekomunikasi Kab. Bandung dan Kantor Perikanan dan Kelautan Kab. Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat
|
|
Kebisingan
|
Tingkat kebisingan
|
Tingkat. Kebisingan untuk kawasan
perdagangan dan jasa = 60 - 70 dBA
|
Pengadaan dan pengangkutan
material
|
Memantau terjadinya konflik antara
masyarakat di sekitar lokasi kegiatan dengan pemrakarsa
|
Sampling tingkat kebisingan di
lapangan
|
Pada lokasi kegiatan &
sekitarnya/ jalur pengangkut material
|
Selama kegiatan berlangsung secara
terus menerus
|
Pemrakarsa
|
BPLHD Kab. Bandung; Tata Kota Kab.
Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat
|
|
Pekerjaan pondasi
|
Memantau kebisingan akibat lalu
lalang kendaraan material serta pekerjaan konstruksi
|
Sampling tingkat kebisingan di
lapangan
|
Pada lokasi kegiatan &
sekitarnya/ jalur pengangkut material
|
Selama pekerjaan pondasi
berlangsung
|
|||||||
pengoperasian
|
memantau kebisingan yang terjadi
akibat pengoperasian
|
Sampling tingkat kebisingan di
lapangan
|
pada lokasi kegiatan
|
selama kegiatan pengoperasian
berlangsung
|
|||||||
Kemacetan Lalu Lintas / Kepadatan
Lalu Lintas
|
Volume lalu lintas serta Antrian
dan tundaan
|
Peningkatan volume lalu-lintas dan
tingkat kemacetan jalan
|
Mobilisasi/ demobilisasi peralatan
|
Memantau kelancaran lalu lintas
|
Pengamatan lapangan
|
Sepanjang jalur mobilisasi
peralatan dan pengangkutan material
|
Selama kegiatan berlangsung
dilakukan secara terus menerus
|
Pemrakarsa
|
Dinas Perhubungan ; Polsek ;
Masyarakat di sekitar lokasi proyek
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Prop. Jawa Barat ; Polsek ; Dinas Perhubungan
|
|
Pengadaan dan pengangkutan material
|
Memantau konflik antara masyarakat dengan pemrakarsa
|
Prediksi jumlah kendaraan proyek
|
|||||||||
Kualitas Udara
|
Polutan Udara : SO2 , CO, Nox ,
Pb, Debu
|
SO2 = 0,1 ppm ; CO = 20 ppm ; Nox = 0,05 ppm ; Pb = 0,06
ppm ; Debu = 0,26 ppm
|
Pembersihan lahan
|
Memantau pencemaran udara oleh debu saat pembersihan
lahan, gas buang peralatan konstruksi maupun kendaraan pengangkut material
|
Sampling kualitas udara
|
Di sekitar lokasi kegiatan dan
jalur pengangkut material
|
Selama kegiatan berlangsung secara
terus menerus
|
Pemrakarsa
|
BPLHD Kab. Bandung; Tata Kota Kab.
Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Prop. Jawa Barat
|
|
Pengadaan dan pengangkutan material
|
Pengamatan lapangan
|
Sampling udara maks. 6 bulan
sekali
|
|||||||||
Pekerjaan pondasi dan konstruksi fasilitas bangunan
lainnya
|
|||||||||||
Transportasi
|
Volume Transportasi
|
Peningkatan volume kendaraan, volume lalu-lintas dan
tingkat kemacetan jalan
|
Mobilisasi/ demobilisasi peralatan
|
Memantau kelancaran lalu lintas dan memantau penumpukkan
transportasi di lokasi proyek
|
Pengamatan lapangan
|
Sepanjang jalur mobilisasi
peralatan dan pengangkutan material
|
Selama kegiatan berlangsung
|
Pemrakarsa
|
Dinas Perhubungan ; Polsek ;
Masyarakat di sekitar lokasi proyek
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Prop. Jawa Barat ; Polsek ; Dinas Perhubungan
|
|
Volume lalu lintas serta Antrian
dan tundaan
|
Pengadaan dan pengangkutan material
|
Pengambilan data jumlah
transportasi Proyek
|
|||||||||
Komponen
Biologi
|
|||||||||||
Biota Darat (Flora dan Fauna)
|
Jumlah, jenis Flora dan Fauna yang
hilang atau direlokasi akibat penimbunan
|
Jumlah dan jenis yang tertimbun ;
Fauna yang terkena dampak ; Jumlah dan jenis tanaman penghijauan
|
Sumber penyebab timbulnya dampak
adalah kegiatan penghijauan
|
Memantau hasil pelaksanaan
penanaman tanaman penghijau
|
Pengumpulan data secara langsung
dan data sekunder mengenai jumlah tumbuhan yang tertimbun dan jumlah Fauna
yang direlokasi
|
Pemantauan dilaksanakan pada lahan
penghijauan
|
Pemantauan dilakukan minimal
sebanyak tiga kali selama pelaksanaan relokasi/pemindahan lokasi fauna
|
Pemrakarsa
|
Dinas Kebersihan dan Pertamina Kab.
Bandung
|
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat dan
KAPEDALDA Kabupaten Bandung
|
|
Parameter lingkungan yang dipantau
adalah jumlah, jenis, keanekaragaman dan sebaran vegetasi darat berupa
tanaman penghijau
|
Kegiatan pengurugan yang menimbun
beberapa jenis tanaman (kelapa yang masih muda) dan beberapa rumah
|
Memantau jumlah tumbuhan dan Fauna
yang mengalami penimbunan
|
Metode pengumpulan dan analisis
data Inventarisasi jumlah, jenis dan jarak tanaman-tanaman penghijau melalui
pengamatan dan pencatatan langsung pada kawasan penghijauan. Analisis
evaluasi keberhasilan pelaksanaan penghijauan meliputi :
|
Pemantauan dilakukan minimal
sebanyak tiga kali selama pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan pada tahap
konstruksi
|
|||||||
-
Jumlah, jenis dan jarak tanaman
penghijauan
|
|||||||||||
-
Prosentase tingkat keberhasilan :
prosentase luas lahan yang dihijaukan dan prosentase keberhasilan tumbuh
tanaman penghijauan
|
|||||||||||
Biota Air (Plankton, Benthos)
|
plankton dan benthos
|
parameter berupa jumlah, jenis,
kelimpahan dan indeks keanekaragaman plankton benthos
|
Sumber penyebab timbulnya dampak
adalah penurunan kualitas air akibat kegiatan pengeruakan dan pembangunan
fasilitas pabrik
|
Mengamati dan mengevaluasi
perubahan keanekaragaman atau populasi plankton dan bhentos agar tetap seperti
kondisi pada Rona Awal
|
Pengumpulan data dilakukan dengan
pengambilan sampel plankton dengan alat plankton net dan bhentos dengan
dreuger dan botol sampel. Analisi sampel dilakukan di laboratorium dengan
identifikasi, analisis data meliputi kelimpahan dan indeks keanekaragaman
plankton dan bhentos.
|
Pemantauan dilaksanakan di sekitar
lokasi pengerukan kolam pabrik dan alur layar
|
Selama kegiatan pengerukan pada
tahap konstruksi minimal tiga kali pemantauan
|
Pemrakarsa
|
Kantor Perikanan dan Kelautan Kab.
Bandung serta Dinas Perhubungan dan Telekomikasi Kab. Bandung
|
KAPEDALDA Kab. Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat
|
|
Pada lokasi perairan pantai
disebelah barat dan timur pabrik
|
|||||||||||
Komponen Sosial Ekonomi Budaya
|
|||||||||||
Kerawanan Sosial
|
Sikap penolakan dan dukungan
masyarakat terhadap adanya PT. Ultra Jaya
|
Adanya sikap positif/ negatif
masyarakat terhadap pengoperasian PT. Ultra Jaya
|
Pengoperasian PT. Ultra Jaya
|
Mengetahui persepsi
masyarakat terhadap pemrakarsa,
petugas dan Tenaga kerja PT. Ultra Jaya
|
Menyebarkan Kuesioner
|
pada lokasi kegiatan
|
Selama pengoperasianPT. Ultra Jaya
dilakukan secara terus menerus dengan periode maksimal 6 bulan sekali
|
Pemrakarsa
|
Kelurahan ; Kecamatan ; RT/RW
penduduk disekitar lokasi
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Prop. Jawa Barat
|
|
Persepsi Masyarakat
|
Persepsi masyarakat terhadap
proyek
|
Munculnya persepsi negatif
terhadap proyek akibat gangguan kesehatan
|
Pengerukan, pengurugan dan
pemadatan tanah urugan
|
Mengevaluasi dampak proyek
terhadap : persepsi negatif masyarakat
|
Metode pengumpulan dan analisis
data
|
Tapak proyek dan sekitarnya
|
Selama masa konstruksi, setiap
tiga bulan sekali
|
Pemrakarsa
|
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat
|
|
Mobilisasi peralatan
|
Observasi dan wawancara, analisis
deskriptif
|
||||||||||
Pengadaan material bangunan dan
tanah urugan
|
|||||||||||
Kesempatan kerja dan Pendapatan
|
Jumlah / prosentase masyarakat
yang mendapat kesempatan kerja, sebagai akibat kegiatan proyek
|
Peningkatan kesempatan kerja dan
pendapatan.
|
Perluasan dan intensitas lapangan
kerja
|
Menghitung jumlah kesempatan kerja
yang didapat masyarakat
|
Observasi dan wawancara, analisis
deskriptif
|
Tapak proyek dan lingkungan
pemukiman disekitar tapak proyek
|
Setiap 3 bulan selama masa
konstruksi
|
Pemrakarsa
|
Dinas Pekerja Umum Kabupaten
Bandung
|
KAPEDALDA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat
|
|
Kesehatan Masyarakat dan Pekerja
|
Jumlah kelurahan gejala sakit masyrakat
di sekitar tapak proyek
|
Gangguan kesehatan pada masyarakat
di sekitar tapak proyek
|
Penggalian, pengerukan,
pengurugan, dan pemadatan lahan
|
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehtan pada masyarakat sekitar
|
Wawancara dan observasi, analisis
deskriptif
|
Tapak proyek dan sekitarnya
|
Selama masa konstruksi, 3 bulan
sekali
|
Pemrakarsa
|
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Bandung
|
KAPEDALADA Kabupaten Bandung dan
BAPPEDAL Propinsi Jawa Barat ; Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
|
|
Jumlah dan intensitas kasus
kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja
|
Ancaman keselamatan dan kesehatan
pekerja
|
Semua kegiatan konstruksi
|
Mengevaluasi kegiatan pengelolaan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja
|
hi, mari sharing dalam dunia Keselamatan dan Kesehatan Kerja. semoga bermanfaat dan berkah semuanya :)
Selasa, 29 Maret 2016
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Pembangunan Industri Minuman “PT. X”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar